Firewall

 Firewall



Firewall

Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang mampu melindungi dari serangan virus, malware, spam, dan serangan jenis yang lainnya. Dapat dikatakan juga bahwa, firewall merupakan perangkat lunak untuk mencegah akses yang dianggap ilegal atau tidak sah dari jaringan pribadi (private network).
Firewall adalah alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan komputer yang terhubung ke jaringan, seperti LAN atau Internet. Firewall juga merupakan bagian integral dari kerangka kerja keamanan komprehensif untuk jaringan yang kamu gunakan.

Ketika ada sebuah koneksi ilegal atau lalu lintas yang mencurigakan masuk ke dalam perangkat jaringan komputer anda, maka masalah tersebut akan semakin menjadi rumit dan pelik.

Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk terus mengaktifkan perlindungan awal dengan menggunakan firewall system untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Alasan yang berikutnya, dengan adanya firewall juga sangat membantu untuk terhindar dari praktik pencurian data, penyalahgunaan informasi, ataupun kebocoran rahasia perusahaan.

Semua hal tersebut dapat diselesaikan dengan menerapkan sistem keamanan komputer atau lebih dikenal dengan istilah cyber security. Salah satu komponen dalam keamanan komputer sendiri adalah dengan mengaktifkan layanan dari firewall untuk tetap terhubung setiap waktu.


Mekanisme Keamanan Firewall

Ada beberapa mekanisme keamanan yang dilakukan dalam firewall, yaitu:

  1. Packet Filtering atau stateless

    Dalam proses ini, firewall untuk melihat boleh tidaknya suatu data masuk ke komputer. Packet tersebut diperiksa secara sendiri-sendiri atau isolasi. Apabila packet dianggap berbahaya, maka tidak diijinkan masuk dan sebaliknya langsung dilanjutkan ke sistem yang diminta.

  2. Proxy Service

    Aplikasi ini bekerja sebagai penghubung dengan sistem jaringan. Aplikasi ini bertugas memeriksa packet yang akan saling ditukarkan dalam jaringan sehingga akan lebih aman saat diakses.

  3. Proxy lebih efektif

    Karena informasi dapat tersentralisasi dan dalam hal ini  juga informasi sudah difilter sesuai dengan kebutuhan dan dapat membuat data dan informasi jahat atau berbahaya bisa di finter dengan baik.

  4. Stateful Inspection

    Dalam sistem ini, menelusuri packet yang diterima dengan aktivitas sebelumya. Selanjutnya akan diperiksa dalam database packet. Apabila berkonotasi positif atau negatif menunjukkan resiko bahaya, maka akan diterukan ke sistem yang diminta.
    Setelah selesai dalam memeriksa packet, maka akan langsung merespons salah satu dari 3 cara. Pertama, accept atau terima yang artinya memperbolehkan trafik untuk melewati jaringan tersebut. Kedua, reject atau menolak dengan membalasnya disertai tampilan ‘’unreachable error’’. Terakhir, drop atau melewati yang artinya menolak trafik tanpa mengirimkan pesan.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah dan Perkembangan Video Game

Keamanan Web Browser